Jika Anda berpikir franchise Yakuza (atau Ryu Ga Gotoku) sudah mencapai puncak kreativitas dengan cerita mafia dan mini-game absurd, bersiaplah terkejut. Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii menghadirkan kolaborasi tak terduga: dendam klan yakuza, petualangan bajak laut modern, dan latar Hawaii yang memukau. Game terbaru dari SEGA ini membuktikan bahwa imajinasi para pengembangnya benar-benar tak terbendung.
Dari Jalanan Kamurocho ke Pantai Hawaii
Protagonis kali ini adalah Kaito “Shark” Takeda, mantan anggota klan yakuza yang terpaksa kabur ke Hawaii setelah dikhianati oleh bosnya. Di tengah upaya menyusun kekuatan balas dendam, Kaito justru terseret dalam persekutuan dengan sekelompok bajak laut modern yang menjarah kapal pesiar mewah. Plot ini diracik dengan khas Yakuza: dramatis, penuh kejutan, dan diselingi humor gelap. Bayangkan adegan pertarungan di atas kapal sambil latar belakang sunset Hawaii—semua direkam dalam grafis next-gen yang memanjakan mata.

Gameplay: Yakuza Meets Assassin’s Creed?
Seri Yakuza terkenal dengan sistem pertarungan beat-em-up dan mini-game kocak. Kali ini, tim developer menambahkan elemen bajak laut yang segar:
- Naval Battles: Kendalikan kapal bajak laut, tembakkan meriam ke kapal rival, atau rampasi barang berharga di tengah laut.
- Exploration 2.0: Hawaii bukan sekadar latar. Anda bisa menyelam mencari harta karun, mengunjungi klub tiki-tiki, atau sekadar memancing di tepi pantai.
- Crew Management: Rekrut anggota kru dengan keahlian unik, dari ahli mesin hingga master bela diri.
Tentu, mini-game ikonik seperti karaoke dan dragon kart racing tetap ada, tapi dengan sentuhan Hawaii—bayangkan menyanyikan lagu reggae sambil minum jus nanas!
Nuansa Hawaii yang “Hidup”
Salah satu keunggulan Pirate Yakuza in Hawaii adalah detail lingkungan. Hawaii dirancang dengan cermat: dari gemericik air terjun di hutan tropis hingga keramaian pasar malam di Honolulu. Bahkan, NPC (karakter non-pemain) punya rutinitas unik, seperti turis yang selfie di pantai atau nelayan yang bercerita tentang legenda setempat. Fitur ini membuat dunia game terasa lebih autentik dan layak dijelajahi.
Easter Egg untuk Penggemar Setia
Penggemar lama akan menemukan banyak “joke” khas Yakuza:
- Karakter cameo dari seri sebelumnya, seperti Kazuma Kiryu yang muncul sebagai turis misterius.
- Referensi ke Yakuza: Like a Dragon dengan sistem job change ala bajak laut.
- Mini-game Pirate Karaoke di mana Kaito menyanyikan lagu Yo-Ho-Ho and a Bottle of Sake dengan kostum bajak laut konyol.
Kritik dan Kontroversi
Meski inovatif, game ini tak lepas dari kritik. Beberapa pemain mengeluhkan frame rate drop saat pertarungan laut terlalu ramai. Ada juga yang merasa alur cerita terlalu dipaksakan, terutama di bagian aliansi yakuza-bajak laut. Namun, sebagian besar sepakat: ini adalah risiko wajar dari eksperimen ambisius SEGA.
Penutup: Layak Dimainkan?
Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii adalah bukti bahwa franchise ini masih bisa berinovasi tanpa kehilangan jiwa aslinya. Jika Anda menyukai campuran antara drama intens, aksi kocak, dan dunia terbuka yang kaya, game ini wajib masuk daftar must-play. Siapkan diri untuk tertawa, marah, dan terpana—semua dalam satu paket!